Musi Rawas - Mengingat Berbagai macam bantu sosial yang di kucurkan oleh pemerintah baik dari pusat daerah Membuat polemik di tengah masyarakat terkhususnya di desa sungai naek kecamatan BTS Ulu Kabupaten Musi Rawas provinsi sumatera selatan ( Rabu 05 Januari 2022)
Bertempat di ruang rapat dinas sosial kabupaten Musi Rawas yang di pimpin langsung oleh kepala dinas Agus Susanto dan di ikuti oleh seluruh kepala bidang, turut hadir Camat BTS Ulu Marzuki, sekdes desa sungai naek, ketua BPD, operator Sik-NG desa sungai naek, beberapa perwakilan masyarakat, ketua DPD LSM BARAK NKRI, beserta beberapa awak media, dalam rangka pembahasan dalam penerimaan bantuan sosial di desa sungai naek.
Rapat yang berlangsung sekitar tiga tersebut berujung ceos " tidak menemukan solusi antara masyarakat baik pihak desa maupun pihak dinas dan untuk menghindari keributan rapat akhirnya ditutup dan dibubarkan.
Kepala dinas sosial didalam sambutan nya menjelaskan," mengenai bantuan itu tidak hanya ada di dinas sosial saja bahkan ada pada OPD lain akan tetapi penerima bantuan di ambil datanya melalui DTKS, baik itu bantuan PKH, Bantuan BPNT, KIS, KIP dan sebagainya itu diambil melalui DTKS sebagai acuan penyaluran bansos.
Lanjutnya, di sini untuk pelaksanaan itu kegiatan itu Sudah ada kepala bidang masing seperti Bidang Sik-NG itu ibu Yosi, bidang DTKS dan pakir miskin itu bidang ibu Lis, bidang santunan kematian itu bidang bapak Evan, bidang disabilitas, lensia, anak terlantar itu bidang bapak muslim dan kami akan terus berupaya mensosialisasikan kepada masyarakat seperti apa mekanisme didalam penerimaan bantuan sosial. Ujarnya.
Masih di tempat yang sama Kabid parkir miskin dan DTKS ibu Lis menjelaskan, mengenai data di DTKS desa sungai naek itu sudah hampir seratus persen yang sudah masuk data akan tetapi sampai sekarang belum ada yang namanya Verval " verifikasi dan validasi karena BA pengajuan untuk penerimaan bantuan tersebut harus di sertakan hasil musyawarah desa (Musdes) yang pimpin oleh ketua BPD dihadiri oleh unsur pemerintah desa dan tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuka adat, jika perlu penerima bantuan ikut hadir agar tidak terjadi kesalahan paham antara masyarakat dan pemerintah desa didalam penerimaan bantuan sosial.tutup
Semantara itu ketua DPD LSM BARAK NKRI, M Rifa'i yang juga ikut hadir dalam rapat tersebut menilai polemik yang terjadi di desa sungai naek ini akibat kurang transparannya antara masyarakat desa pemerintah desa didalam penyaluran bansos baik itu PKH atau pun bantuan BPNT dan sebagainya, dilihat dari keterangan masyarakat itu sendiri adanya penerima bantuan yang dikata gorikan lah, satu rumah itu ada 2 atau tiga orang penerima bantuan, ada yang ada kartu tidak menerima bantuan jadi wajar wajar saja masyarakat datang sendiri untuk mempertanyakan hal itu.
" Semantara yang menerima bantuan itu yang diduga tidak layak menerima dan yang layak menerima justru tidak menerima bantuan"
Lanjutnya, didalam perihal ini perlu kita analisa ulang bagaimana supaya bantuan bantuan dari pemerintah itu bisa tepat sasaran dan benar'benar yang menerima bantuan itu dikata gorikan memang benar benar layak dan orang yang tepat.tutup
Semantara perwakilan dari warga sungai naek yakni, insan menjelaskan, bantuan di desa sungai naek ini tidak tranfaran alias sembunyi sembunyi karena pas ada bantuan mereka baru dipanggil bahkan ada satu rumah itu rumah itu ada dua yang menerima bantuan seperti bapak dapat, emak juga dapat dan anak dapat juga bantuan sedangkan yang layak menerima bantuan justru tidak dapat bantuan situ kami pertanyakan, dan ada yang pegang kartu tidak menerima bantuan.
Lanjutnya," harapan saya kedepan ini perihal seperti ini bisa dirubah dan yang tidak layak menerima bantuan itu harus di keluarkan, dan yang menerima itu memang benar benar layak menerima bantuan kejadian seperti sudah terjadi sejak tahun 2019 sampai sekarang. Tutupnya
Semantara itu pendamping BPNT Evi fasla ketika di konfirmasi melalui via telpon menjelaskan bahwa penerima bantuan BPNT itu sekitar 60 orang itu sudah reguler selagi bantuan BPNT masih ada mereka tetap menerima bantuan dan kalau memang ada tidak dapat bantuan berarti masih dalam perbaikan data dan saldonya kosong di bank dan jika ada yang tidak menerima bantuan itu kalau tidak dalam perbaikan berarti ia sudah keluar dari program, hal ini sudah saya jelaskan kepada penerima bantuan Kenapa mereka tidak menerima bantuan berarti data mereka tidak sinkron terkadang namanya beda atau nomor Niknya tidak sama tapi ada datanya ada tapi saldonya kosong, untuk pembagian bantuan BPNT terakhir kemaren bulan Desembe, ujarnya dengan nada tegas.( rls/tim)
Laporan : Muhamad
0 Komentar